Minggu, 25 Mei 2025

Lebih Volatilitas Forex Atau Crypto?

 









Crypto umumnya jauh lebih volatil daripada forex. Volatilitas artinya seberapa besar dan cepat harga bergerak dalam waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin besar peluang cuan — tapi juga makin besar risikonya.


Forex:


Forex (foreign exchange) adalah pasar mata uang dunia. Contohnya seperti EUR/USD atau GBP/JPY. Pergerakan harga di forex cenderung lebih stabil dan terukur, karena dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro seperti suku bunga, inflasi, atau kebijakan bank sentral. Dalam sehari, biasanya mata uang utama bergerak sekitar 50–150 pips, atau sekitar 0.5%–1.5%.


Pasar forex juga lebih dalam (likuiditas tinggi) dan didominasi oleh institusi besar. Jadi, meskipun ada pergerakan tajam saat berita penting, tetap ada batas dan pola yang relatif bisa dianalisis.


Crypto:


Crypto, seperti Bitcoin, Ethereum, dan ribuan altcoin lainnya, jauh lebih volatil. Harganya bisa naik 5% pagi hari dan turun 10% malam harinya — bahkan dalam hitungan menit, bisa melonjak atau jatuh puluhan persen. Hal ini karena:


•Banyak investor ritel (emosional, panik, FOMO).

•Pasar masih baru, belum stabil.

•Mudah dipengaruhi berita, rumor, atau bahkan satu tweet.

•Tidak ada regulasi ketat seperti di forex.


Khusus altcoin, volatilitasnya lebih ekstrem lagi. Beberapa token bisa naik 100% dalam sehari, tapi bisa anjlok 90% dalam seminggu.


Transaksi harian di pasar forex dan crypto sangat besar, tapi memiliki karakteristik berbeda. Berikut penjelasannya:


Forex (Pasar Mata Uang)


Forex adalah pasar keuangan terbesar di dunia.

Volume transaksi hariannya mencapai lebih dari $7 triliun per hari (data dari Bank for International Settlements, 2022).


Aktivitas tertinggi terjadi saat overlap sesi London dan New York, biasanya antara pukul 19:00–23:00 WIB. Transaksi berjalan 24 jam sehari dari Senin sampai Jumat (hari kerja global).


Transaksi didominasi oleh:


•Bank sentral

•Bank komersial

•Perusahaan multinasional

•Hedge fund

•Trader ritel (seperti kita)


Crypto


Pasar crypto beroperasi 24 jam nonstop, 7 hari seminggu.

Volume transaksi harian bervariasi tergantung kondisi pasar. Saat pasar aktif (bullish), bisa mencapai $100–300 miliar per hari.


Tidak sebesar forex, tapi crypto punya keunggulan:


•Akses tanpa batas (siapa saja bisa ikut)

•Buka terus bahkan saat akhir pekan dan hari libur

•Didominasi oleh investor ritel dan spekulan


Perbandingan Singkat


Forex: Volume jauh lebih besar, likuiditas tinggi, stabil, dan didominasi institusi. Buka hanya hari kerja.


Crypto: Volume lebih kecil, tapi buka 24/7, pergerakan cepat, didominasi emosi dan spekulan ritel.


Contoh Aktivitas Harian


Di forex: pasangan seperti EUR/USD atau USD/JPY bisa ditransaksikan triliunan dolar per hari.


Di crypto: Bitcoin bisa memiliki volume perdagangan harian $20–50 miliar, sementara altcoin besar seperti Ethereum sekitar $10–20 miliar, tergantung kondisi.


Apa Itu Spread, Lot, Dan Pips Di Pasar?

 









1. Spread

Spread adalah selisih antara harga beli (Bid) dan harga jual (Ask) dari suatu pasangan mata uang (pair). Ini adalah biaya tidak langsung yang dibayar trader kepada broker.


Contoh:


Misalnya harga EUR/USD:

Bid: 1.1050 (harga jual)

Ask: 1.1052 (harga beli)

Spread = 1.1052 – 1.1050 = 2 pips


> Jadi saat kamu buka posisi, kamu langsung rugi 2 pips karena spread, dan harus menunggu harga bergerak lebih dari itu untuk mulai untung.


2. Pips (Percentage in Point)

Pips adalah satuan terkecil untuk mengukur pergerakan harga di forex.


Umumnya:


Untuk pair 4 angka di belakang koma (contoh: USD/JPY), 1 pip = 0.01

Untuk pair 5 angka di belakang koma (contoh: EUR/USD = 1.1050), 1 pip = 0.0001


Contoh:


Jika EUR/USD naik dari 1.1050 ke 1.1060 → naik 10 pips

Jika GBP/USD turun dari 1.3000 ke 1.2980 → turun 20 pips


> Pip penting untuk menghitung profit/loss dan untuk menentukan stop loss dan take profit.


3. Lot

Lot adalah ukuran kontrak trading dalam forex. Satu lot menentukan berapa besar nilai pergerakan setiap pip.


Jenis Lot:


Jenis Lot Volume Nilai per Pip (akun USD)


1 Lot (Standard) 100.000 unit $10/pip

0.1 Lot (Mini) 10.000 unit $1/pip

0.01 Lot (Micro) 1.000 unit $0.10/pip


> Semakin besar lot, semakin besar potensi profit dan juga risiko.

Apa Itu Risk Capital?

 









Risk capital dalam trading forex atau crypto adalah jumlah uang yang siap dan rela kamu risikokan untuk kehilangan sepenuhnya dalam aktivitas trading, tanpa memengaruhi kondisi keuangan pribadi atau gaya hidupmu. Atau jumlah uang yang siap untuk Anda relakan hilang sepenuhnya tanpa memengaruhi kondisi keuangan pribadi atau gaya hidup Anda secara signifikan.


Ciri-Ciri Risk Capital:


1. Uang yang “siap hilang”

Bukan uang untuk bayar cicilan, makan, sekolah anak, atau kebutuhan pokok.

Harus benar-benar “uang dingin” (uang menganggur).


2. Tidak membuat stres saat hilang

Kalau uang itu hilang karena loss, kamu tetap bisa tidur nyenyak dan hidup berjalan normal.


3. Tidak mengganggu psikologi trading

Trader yang memakai uang penting (bukan risk capital) cenderung emosional, panik, dan overtrade karena takut rugi.


Risk capital biasanya:


• Bukan uang untuk kebutuhan hidup seperti biaya makan, sewa, pendidikan, atau kesehatan.

• Merupakan dana cadangan atau dana lebih yang memang disiapkan untuk investasi berisiko tinggi.

• Digunakan dengan kesadaran penuh bahwa trading bisa mengakibatkan kerugian sebagian atau seluruh modal.











Mengapa risk capital penting?


1. Mengurangi tekanan emosional: Jika uang yang digunakan bukan uang penting, Anda bisa membuat keputusan trading lebih objektif dan tidak emosional.

2. Menghindari overtrading atau revenge trading: Anda tidak akan merasa harus "balik modal" dengan cepat.

3. Manajemen risiko lebih sehat: Trader yang menggunakan risk capital cenderung lebih disiplin menerapkan stop loss dan ukuran posisi.

4. Menghindari keputusan impulsif. Trader jadi lebih tenang dan objektif.

5. Menjaga psikologi tetap sehat. Tidak terbebani rasa takut kehilangan uang penting.

6. Mendorong manajemen risiko yang baik. Kamu bisa lebih rasional dalam mengatur ukuran lot dan stop loss.


Contoh:


Gaji bulanan kamu Rp10 juta. Setelah bayar semua kebutuhan dan menabung, kamu punya sisa Rp1 juta yang tidak dipakai.

Maka Rp1 juta itu bisa kamu anggap risk capital untuk mulai belajar atau mencoba trading.

> Tapi kalau kamu pakai uang sewa rumah atau tabungan pendidikan untuk trading, itu bukan risk capital, dan sangat berbahaya.


Kesimpulan:


Risk capital = modal yang bisa kamu relakan hilang tanpa mengganggu hidupmu.

Gunakan hanya uang ini untuk trading, apalagi di market yang volatil seperti forex dan crypto.


Selasa, 20 Mei 2025

Apa Itu Laverage Trading?

 








Dalam dunia trading, Laverage merupakan hal penting sebelum melakukan perdagangan, mau retail, institusi ataupun big bank. Leverage dalam trading forex atau crypto adalah fasilitas yang memungkinkan kamu mengontrol posisi besar dengan modal kecil. Dengan leverage, trader bisa memperbesar potensi keuntungan dan juga kerugian.


Contoh Di Market :


Misalnya kamu trading dengan leverage 1:100, artinya:

Dengan modal $100, kamu bisa membuka posisi senilai $10.000.

Jadi, kamu hanya perlu 1% dari total nilai transaksi.













Risiko Leverage:


Margin Call: Broker meminta kamu top-up margin karena modal tidak cukup.

Liquidation: Dalam crypto futures, jika kerugian menyentuh batas tertentu, posisi otomatis ditutup (liquid).

Overleverage: Terlalu tinggi leverage bisa membuat akun cepat 

habis.


Kesimpulan:


Leverage itu seperti pedang bermata dua: memperbesar potensi untung dan rugi.

Cocok untuk strategi jangka pendek, tapi harus disertai dengan manajemen risiko yang ketat.


Kalau kamu mau, saya bisa bantu hitung berapa risiko akun kamu dengan leverage tertentu.


Sumber : all information 

Bagaimana Cara Pasar Bergerak?

 









A. Apa yang menyebabkan pasar/market bergerak?


Cara pasar atau market bergerak—baik itu di forex, crypto, saham, atau komoditas—ditentukan oleh hukum dasar ekonomi: penawaran (supply) dan permintaan (demand). Tapi di balik itu ada banyak faktor yang saling berkaitan dan membentuk pergerakan harga. Berikut penjelasan lengkap dan sistematisnya:



1. Hukum Supply & Demand


Permintaan (Demand): Jika banyak orang ingin membeli (buy), harga naik.

Penawaran (Supply): Jika banyak orang ingin menjual (sell), harga turun.


Contoh:

Jika banyak trader percaya USD akan naik karena data ekonomi bagus, mereka akan membeli USD. Akibatnya, permintaan naik, harga USD menguat terhadap mata uang lain.









2. Siapa yang Menggerakkan Pasar?


a. Retail Trader (Trader kecil)

Seperti trader individu. Pengaruhnya kecil, tapi banyak secara jumlah.


b. Institusi Besar (Big Player)

Bank sentral, hedge fund, institusi keuangan besar.

Mereka bisa menggerakkan harga dalam skala besar karena volume transaksinya tinggi.


c. Market Maker & Liquidity Provider

Penyedia likuiditas agar selalu ada pembeli dan penjual.

Mereka ikut mengatur order book agar pasar tetap jalan.


3. Jenis Order yang Menggerakkan Harga


Market Order: Eksekusi langsung pada harga terbaik. Menggerakkan harga secara langsung.


Limit Order: Menunggu harga menyentuh titik tertentu. Menciptakan "level support & resistance".


Stop Order: Menjadi market order saat harga menyentuh level tertentu (digunakan untuk entry otomatis).










4. Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar


a. Fundamental (Berita & Data Ekonomi)


Contoh: NFP, CPI, FOMC untuk forex; berita regulasi atau adopsi teknologi untuk crypto.

Mengubah ekspektasi pelaku pasar → memicu perubahan demand/supply.


b. Sentimen Pasar


Suasana psikologis pelaku pasar: takut (fear) atau serakah (greed).

Bisa dipengaruhi oleh rumor, media, atau aksi investor besar.


c. Teknikal (Chart & Pola Harga)


Banyak trader menganalisis grafik untuk entry/exit.

Jika banyak orang melihat support/resistance yang sama, harga bisa bereaksi karena mereka mengambil posisi di area itu.


d. Likuiditas dan Volume


Semakin besar volume transaksi di satu harga, semakin kuat level tersebut.

Di pasar dengan likuiditas rendah, harga bisa bergerak liar.


5. Proses Dinamis Market Bergerak


1. Trader melihat berita CPI AS naik → artinya inflasi tinggi. (Dan banyak pair atau pasangan mata uang yang akan naik tinggi)


2. Ekspektasi: The Fed mungkin naikan suku bunga → USD akan menguat. (Banyak pair atau pasangan mata uang yang akan turun sementara untuk USD akan menguat).


3. Trader dan institusi beli USD → permintaan naik.

(Akan terjadi dorongan harga yang signifikan, menyebabkan banyak liquiditas para trader retail yang terkena dan akhirnya kerugian akan mengenai para trader kecil ini).


4. Harga USD/JPY, EUR/USD dll mulai bergerak tajam. (Sementara USD melemah, maka pasangan pair lain akan menguat).


5. Trader retail ikut masuk (FOMO) → dorongan harga tambah kuat. (Dorongan dari retail yang fomo menyebabkan harga terdorong cukup kuat yang bahkan hampir sama seperti 1 instusi melakukan pembelian atau open posisi)


6. Setelah overbought → trader ambil profit → harga terkoreksi. (Setelah harga mencapai harga tertinggi, akan banyak sekali institusi, perusahaan besar, big bank yang akan melakukan selling price yang pada akhirnya dorongan sell tersebut membuat retail tak sanggup mendorong harga dan pada akhirnya harga akan turun).


Contoh Sederhana:


> Misalnya:

Data NFP Amerika keluar lebih baik dari perkiraan.

Artinya ekonomi AS kuat → kemungkinan suku bunga naik → USD dianggap menarik.

Trader beli USD terhadap EUR → EUR/USD turun.


Sumber  : From all the information 


Apa Itu Risk Management?

 









Risk Management (Manajemen Risiko) dalam trading atau investasi adalah proses untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan risiko kerugian, agar modal tetap terjaga dan strategi trading bisa berjalan konsisten dalam jangka panjang.


Tujuan utamanya adalah melindungi modal dari kerugian besar dan memastikan keberlangsungan aktivitas trading/investasi.










Mengapa Risk Management Penting?


Trading penuh ketidakpastian. Bahkan strategi terbaik pun bisa salah.

Satu kesalahan tanpa pengendalian risiko bisa menghabiskan seluruh modal.

Contoh: Jika kamu rugi 50%, kamu butuh keuntungan 100% hanya untuk balik modal.










Risk per Trade :


Berapa persen dari modal yang kamu relakan untuk hilang jika prediksi salah.

Umumnya disarankan: 1%–2% per trade.

Contoh: Modal $5.000, jika kamu tetapkan risiko 1% → kamu boleh rugi maksimal $50 dalam satu posisi.













Diversifikasi :


Jangan taruh semua uang dalam satu instrumen atau posisi.

Misalnya: Jangan semua di forex, atau semua di BTC. Bagi portofolio ke beberapa aset.


Hindari Overtrading & Overleverage :


Terlalu sering buka posisi tanpa rencana = bahaya.

Menggunakan leverage terlalu besar = memperbesar kerugian.


Transaksi di pasar/market untuk normal nya adalah 2x - 3x sehari, walau mengalami lose, kita tetap konsisten menggunakan aturan kita.


_________________________________________________

Contoh Sederhana:


Modal: $1.000

Risiko per trade: 2% = $20

Risk-reward ratio: 1:2 (rugi $20, potensi untung $40)

Jika dari 10 kali trade kamu hanya menang 4 kali, hasil akhirnya tetap untung:


Kalah: 6 x -$20 = -$120  

Menang: 4 x $40 = +$160  

Total = +$40 (masih untung)



Pembuat : Assraaf taufiqurrahman 

Sumber  : From all the information 

Senin, 19 Mei 2025

Apasi bitcoin itu?

 












Bitcoin (BTC) adalah mata uang digital pertama dan paling terkenal di dunia. Diciptakan pada tahun 2008 oleh sosok anonim atau kelompok yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto, Bitcoin dirancang sebagai sistem pembayaran elektronik peer-to-peer yang terdesentralisasi, tanpa perlu perantara seperti bank atau pemerintah.


Karakteristik Utama Bitcoin:









1. Desentralisasi:


Tidak dikontrol oleh pemerintah atau lembaga keuangan mana pun.

Transaksi divalidasi oleh jaringan komputer (node) yang tersebar di seluruh dunia.









2. Teknologi Blockchain:


Bitcoin menggunakan teknologi blockchain, yaitu buku besar digital yang aman, transparan, dan tidak bisa diubah.

Setiap transaksi dicatat dalam blok, dan blok-blok ini saling terhubung membentuk rantai (chain).













3. Jumlah Terbatas:


Maksimum hanya ada 21 juta BTC yang bisa ditambang, membuatnya deflasi (nilai cenderung naik seiring waktu).

Saat ini, lebih dari 19 juta BTC sudah ditambang.









4. Anonimitas:


Transaksi BTC tidak terkait langsung dengan identitas pengguna, hanya dengan alamat wallet.

Namun, ini tidak sepenuhnya anonim, karena semua transaksi tercatat di blockchain.










5. Keamanan Tinggi:


Menggunakan kriptografi yang sangat kuat untuk melindungi jaringan dan transaksi.


6. Transparansi:


Semua transaksi publik dan bisa dilihat siapa saja di blockchain explorer.


________________________________________________

Blockchain:


Setelah blok ditambahkan, transaksi tidak bisa diubah atau dihapus.

Blockchain ini disimpan di ribuan komputer di seluruh dunia, membuatnya hampir tidak mungkin diretas.


Mining (Penambangan):


Komputer (miner) memecahkan teka-teki matematika kompleks untuk menambahkan blok baru ke blockchain.

Sebagai imbalannya, mereka menerima BTC baru.

________________________________________________


Cara kerja bitcoin saat kita membeli atau melakukan trading?


Saat kita mulai membeli nya, sistem jaringan bitcoin yang bernama blockchain ini akan mendeteksi adanya pembeli nya, yang akan langsung di catat pada suatu mesin di bitcoin itu sendiri, setelah itu bitcoin akan menyusun kode yang akan di salurkan ke blockchain, dan ini akan terus terulang karena tiap detik akan ada blok baru dan transaksi baru.


Sumber  : From all the information 

Apa Bedanya Forex Dan Crypto?


 






Market Forex dan Futures Crypto sebenarnya memiliki beberapa persamaan, tapi juga banyak perbedaan mendasar. Mari kita lihat dari berbagai aspek:


Persamaan:


1. Trading dengan Leverage:


Keduanya memungkinkan penggunaan leverage untuk memperbesar potensi profit, tapi juga risiko.

Forex sering menggunakan leverage tinggi (misal 1:100 atau 1:500), sementara crypto futures bisa lebih tinggi (1:20 hingga 1:125).


2. Spekulasi Harga:


Baik forex maupun futures crypto memperdagangkan selisih harga, bukan aset fisik.

Keuntungan didapat dari perbedaan harga beli dan jual.


3. Likuiditas Tinggi:


Keduanya memiliki likuiditas tinggi, meskipun forex jauh lebih besar dalam skala global.

Crypto futures bisa sangat likuid di exchange besar seperti Binance, Bybit, atau Bitmex.


Contoh Kasus:


1. Forex:

Kamu trading EUR/USD dengan leverage 1:100.

Jika harga EUR/USD naik 1%, keuntunganmu bisa 100% (dengan risiko yang sama besar).


2. Futures Crypto:

Kamu long BTC/USDT dengan leverage 1:50.

Jika harga BTC naik 2%, keuntunganmu 100%, tapi jika turun 2%, kamu terkena liquidation.


Risiko dan Peluang:


Forex: Stabil tapi cenderung lebih rendah volatilitasnya, cocok untuk trader konservatif.

Crypto Futures: Risiko tinggi, tapi potensi profit besar, cocok untuk trader agresif.


Jadi? Lebih bagus mana forex dan crypto?


Kalo misalnya saya di tanya seperti ini jawaban saya simple : Apakah kamu memiliki ilmu dan skill nya di bidang tersebut?


Kalo punya, pilihan terbaik adalah crypto, karena crypto merupakan masa depan dari mata uang yang selama ini kita pegang, crypto akan menjadi mata uang masa depan karena di masa depan uang kertas yang kita pakai akan berbentuk digital, dan contoh sekarang udh ada seperti QRIS, DANA, OVO, GOPAY, dll nya. Itu baru tahap paling awal, bagaimana dengan tingkat lanjutan nya? Crypto akan menjadi jalan keluarnya.


Jika uang kalian di taro di bitcoin(mata uang digital), misalnya 10juta saja, maka jika naik 10% saja, akan naik 1jt, jadi uang anda akan bertambah 1jt dan menjadi 11juta. Dan tiap bulan ini, crypto bahkan bisa naik hingga lebih dari 50%. Return besar tapi jangan lupa RESIKO NYA JUGA BESAR.


Sumber : From all the information 

Apakah Trading Itu Penting?

 












Selama saya mempelajari Trading dalam kehidupan sehari hari, saya sering menjumpai seseorang yang bertanya, 🗣️: apakah trading itu penting?


Mari kita bahas!!








Trading merupakan sebuah perdagangan digital yang melibatkan banyak individual di dalam nya. Trading merupakan cara manusia untuk mendapatkan pendapatan PASIF bukan AKTIF.


Namun, ada saja yang menjadikan trading sebagai pendapatan aktif. Apakah itu di perbolehkan? Tentu. Selagi memenuhi syarat dan mengikuti ajaran islam, trading itu di perbolehkan karena hukum nya HALAL, namun perlu di ingat, resiko dalam trading itu sangat besar bahkan bisa membuat modal anda habis dalam 10 detik jika tidak mengetahui ilmu apa yang harus kita pelajari.


Jadi? Apakah trading itu penting? Jawabannya netral, tergantung dengan prinsip yang anda tanami dalam diri anda jika ingin menjadikan trading sebagai pekerjaan sehari-hari.


Tidak ada salahnya menjadikan trading sebagai bagian dari pekerjaan ataupun pendapatan aktif. Karena yang namanya berdagang, jika anda bisa menjual barang anda dengan bijak maka anda akan untung, bedanya ini di era digital.


Apa tantangan-tantangan yang akan anda hadapi sebagai trader jika menjadi trading sebagai pendapatan aktif anda?









1. Resiko margin call(kehilangan 100% uang di market)

2. Resiko menjadi gila

3. Resiko menjadi tak mudah tersenyum 

4. Resiko menjadi orang yang hanya berdiam di rumah, selama trading menjadi pekerjaan harian

5. Resiko menjadi seorang yang tak peduli sekiranya.


Dan masih banyak lagi.

Jadi trader itu akan membosankan selama 5 tahun mempelajari dasar nya. Perlu di ingat, sekali anda masuk ke dunia ini, anda tak akan pernah keluar.











Selasa, 06 Mei 2025

Memperdalam Ilmu Tentang Perdagangan Digital







 



 1. Perdagangan Digital (Digital Trade)

Asal Usul:

Perdagangan digital mulai berkembang seiring dengan munculnya internet pada 1990-an, lalu meledak dengan hadirnya e-commerce (seperti Amazon, Alibaba, Tokopedia). Di sisi keuangan, platform trading online mulai muncul awal 2000-an.


Cara Kerja:

Perdagangan digital memanfaatkan internet dan teknologi digital untuk melakukan transaksi:

Bisa berupa barang/jasa (e-commerce, software).

Bisa juga berupa aset keuangan (seperti saham, forex, crypto).


Pelaku Pasar:

Konsumen individu.

Perusahaan (ritel, jasa, software).

Pemerintah.

Platform teknologi (Tokopedia, Amazon, Binance, MetaTrader).


Dampak:

Mempermudah akses perdagangan lintas negara.

Menurunkan biaya distribusi dan transaksi.

Tapi juga meningkatkan risiko keamanan siber dan penipuan digital.









2. Forex (Foreign Exchange Market)

Asal Usul:

Berasal dari sistem Bretton Woods (1944), lalu runtuh pada 1971,

Setelah itu, nilai tukar jadi mengambang bebas, dan pasar forex modern pun lahir

Kini jadi pasar keuangan terbesar di dunia (lebih dari $7 triliun per hari).


Cara Kerja:

Perdagangan pasangan mata uang (contoh: EUR/USD, USD/JPY)

Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar

Bisa dilakukan oleh trader individu, bank, perusahaan, dan pemerintah


Pelaku Pasar:

Bank sentral (FED, ECB, BoJ)

Bank komersial dan institusi keuangan

Perusahaan multinasional

Trader ritel (individu seperti kamu)


Cara Market Bergerak:

Dipengaruhi oleh berita ekonomi, suku bunga, inflasi, geopolitik

Analisis teknikal dan fundamental digunakan untuk prediksi harga

Mata Uang yang Digunakan:

Mayoritas: USD, EUR, JPY, GBP, AUD, CAD, CHF

Disebut "major pairs" kalau melibatkan USD


Dampak:

Menjadi alat lindung nilai (hedging)

Sumber pendapatan besar bagi trader/institusi

Tapi juga rentan terhadap spekulasi dan manipulasi














3. Crypto (Cryptocurrency Market)

Asal Usul:

Dimulai dengan Bitcoin pada 2009, diciptakan oleh Satoshi Nakamoto

Awalnya hanya komunitas kecil, sekarang jadi industri triliunan dolar


Cara Kerja:

Berdasarkan blockchain (buku besar digital terdesentralisasi)

Transaksi dicatat di jaringan peer-to-peer tanpa otoritas pusat

Aset seperti Bitcoin, Ethereum, dan ribuan altcoin lainnya diperdagangkan


Pelaku Pasar:

Developer blockchain

Investor ritel & institusi

Penambang (miners)

Platform exchange (Binance, Coinbase)


Cara Market Bergerak:

Sangat volatil, dipengaruhi oleh:

Adopsi teknologi

Regulasi pemerintah

Sentimen pasar dan media sosial

Supply & demand (misalnya, jumlah Bitcoin terbatas 21 juta)


Mata Uang yang Digunakan:

Aset digital: BTC, ETH, BNB, SOL, dll.

Stablecoin juga umum: USDT, USDC (nilai stabil mengikuti USD)


Dampak:

Inovasi sistem keuangan (DeFi, NFT, Web3)

Potensi inklusi keuangan global

Tapi juga digunakan untuk aktivitas ilegal, dan banyak risiko rugi besar

----------------------------------------------------------------------------










I. Apa Itu Forex?

Forex (foreign exchange) adalah pasar global untuk memperdagangkan mata uang. Ini adalah pasar keuangan terbesar di dunia, dengan volume perdagangan harian lebih dari $7 triliun.

Contoh perdagangan forex:

> Kamu beli EUR/USD di harga 1.1000 dan jual di harga 1.1100. Kamu untung dari selisih harga karena nilai euro menguat terhadap dolar AS.


II. Asal Usul Forex

1. Zaman Kuno - Perdagangan antarbangsa:

Sejak ribuan tahun lalu, perdagangan antarbangsa memunculkan kebutuhan akan penukaran mata uang.

Pedagang dari Asia, Eropa, Timur Tengah membawa mata uang mereka dan menukarnya sesuai nilai lokal.

2. Abad ke-20 – Sistem Bretton Woods (1944):

Setelah Perang Dunia II, negara-negara sepakat membuat sistem keuangan global stabil.

Mata uang dikaitkan ke emas dan ke dolar AS, karena dolar didukung emas.

Sistem ini runtuh pada 1971 saat AS menghentikan konversi dolar ke emas.

3. 1971 – Sekarang:

Mata uang mulai mengambang bebas (floating exchange rate).

Forex modern lahir: nilai mata uang ditentukan pasar, bukan pemerintah.

Tahun 1990-an: Internet memungkinkan individu melakukan trading secara online.









III. Cara Kerja Forex

1. Perdagangan Pasangan Mata Uang

Dalam forex, kamu tidak membeli satu mata uang secara tunggal, tapi memperdagangkan pasangan:

> Contoh: EUR/USD

Artinya: kamu membeli euro dan secara bersamaan menjual dolar AS.

Jika kamu buy EUR/USD, kamu berharap euro naik terhadap dolar.

Jika kamu sell EUR/USD, kamu berharap euro turun terhadap dolar.

2. Leverage dan Margin

Leverage memungkinkan kamu mengontrol posisi besar dengan modal kecil. Contoh: 1:100 artinya dengan $100 kamu bisa membuka posisi senilai $10.000.

Tapi leverage juga meningkatkan risiko kerugian.

3. Order dan Spread

Order: instruksi untuk beli/jual pada harga tertentu (market order, limit order, stop loss, dll)

Spread: selisih antara harga beli (ask) dan harga jual (bid). Spread adalah biaya utama bagi trader.











IV. Siapa Pelaku Pasar Forex?

1. Bank Sentral

Mengatur suku bunga, mengintervensi nilai tukar

Contoh: Federal Reserve (AS), ECB (Eropa), BoJ (Jepang)

2. Bank Komersial dan Institusi Keuangan

Melakukan transaksi lintas negara, konversi mata uang untuk klien, investasi valas

3. Perusahaan Multinasional

Mengonversi mata uang untuk ekspor-impor, lindung nilai risiko (hedging)

4. Trader Institusi

Hedge funds, dana pensiun, dan manajer investasi melakukan spekulasi mata uang

5. Trader Ritel (Individu seperti kamu)

Melakukan trading lewat broker online











V. Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar Forex

1. Kebijakan Bank Sentral

Suku bunga, stimulus moneter (quantitative easing), intervensi nilai tukar.

2. Data Ekonomi

Inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan.

3. Geopolitik

Perang, krisis politik, ketegangan antarnegara memengaruhi kepercayaan pasar.

4. Sentimen Pasar

Berita, ekspektasi investor, bahkan rumor bisa gerakkan harga dengan cepat.

5. Analisis Teknikal

Trader menggunakan grafik, indikator (MACD, RSI, Moving Average) untuk mencari peluang.












VI. Waktu Pasar Forex

Pasar forex buka 24 jam, 5 hari seminggu (Senin sampai Jumat)

Terbagi dalam 4 sesi utama:

Sydney.

Tokyo (Asia).

London (Eropa).

New York (Amerika).

Puncak volatilitas terjadi saat sesi London dan New York tumpang tindih.









VII. Mata Uang Utama dan Pasangan Forex

Mata Uang Mayor:

USD – Dolar Amerika

EUR – Euro

JPY – Yen Jepang

GBP – Poundsterling Inggris

AUD – Dolar Australia

CAD – Dolar Kanada

CHF – Franc Swiss


Jenis Pasangan:

1. Major pairs: EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD

2. Minor pairs: EUR/GBP, AUD/CAD

3. Exotic pairs: USD/IDR, USD/TRY


VIII. Dampak Forex terhadap Dunia

Positif:

Likuiditas tinggi, bisa masuk dan keluar pasar kapan saja

Memberi peluang investasi dan lindung nilai (hedging)

Mendukung kelancaran perdagangan internasional

Negatif:

Volatilitas tinggi, bisa merugikan dalam hitungan menit

Risiko leverage tinggi bagi pemula

Digunakan untuk spekulasi berlebihan oleh institusi besar

----------------------------------------------------------------------------








I. Apa Itu Crypto (Cryptocurrency)?

Cryptocurrency adalah bentuk uang digital yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi, menciptakan unit baru, dan memverifikasi transfer aset. Crypto biasanya terdesentralisasi, artinya tidak dikontrol oleh bank atau pemerintah.

Contoh crypto populer:

Bitcoin (BTC)

Ethereum (ETH)

Solana (SOL)

Binance Coin (BNB)










II. Evolusi dan Sejarah Crypto

1. Era Bitcoin (2008–2012)

2008: Satoshi Nakamoto merilis whitepaper Bitcoin.

2009: Blok pertama Bitcoin ditambang.

2010: Transaksi dunia nyata pertama — 10.000 BTC untuk 2 pizza.

2011: Muncul altcoin pertama seperti Litecoin (lebih cepat dari Bitcoin).


2. Era Ethereum dan Smart Contract (2015–2017)

Ethereum memperluas konsep blockchain: bukan hanya uang, tapi aplikasi desentralisasi (dApps).

Lahir smart contract: kode yang dijalankan otomatis saat syarat terpenuhi.

Proyek seperti Chainlink, Uniswap, dan Aave mulai berkembang.


3. ICO Boom dan Crash (2017–2018)

Banyak proyek menggalang dana lewat Initial Coin Offering (ICO).

Sebagian besar scam atau gagal karena tak punya produk nyata.

Bubble pecah, harga crypto anjlok drastis.


4. DeFi & NFT (2020–2021)

DeFi (Decentralized Finance): sistem keuangan tanpa bank (pinjaman, staking, asuransi).

NFT (Non-Fungible Token): aset digital unik (seni, koleksi, game)

Proyek besar: Uniswap, OpenSea, Axie Infinity, PancakeSwap.


5. Institutional Adoption dan Regulasi (2021–Sekarang)

Perusahaan besar (Tesla, PayPal) mulai adopsi crypto.

Bank dan dana pensiun mulai ikut berinvestasi.

Negara seperti El Salvador menjadikan Bitcoin alat pembayaran resmi.










III. Teknologi Crypto – Lebih dalam

1. Blockchain

Sistem terdistribusi yang dicatat oleh ribuan komputer (node).

Tidak bisa diubah: jika sudah masuk blockchain, data permanen.

Misal: transaksi keuangan, identitas digital, sertifikat properti.


2. Kriptografi

Dasar keamanan crypto: SHA-256 untuk Bitcoin, Elliptic Curve untuk lainnya.

Setiap pengguna memiliki private key (rahasia) dan public address.

Jika kamu kehilangan private key, maka kehilangan akses ke asetmu selamanya.


3. Konsensus

Metode agar jaringan sepakat atas kebenaran data.

Proof of Work (PoW): energi besar, aman (Bitcoin)

Proof of Stake (PoS): efisien, hemat energi (Ethereum 2.0, Solana)

Delegated PoS, Proof of Authority, dll: variasi lain.









IV. Ekosistem Crypto

1. Bursa/Exchange

Centralized Exchange (CEX): Binance, Coinbase, Indodax

Decentralized Exchange (DEX): Uniswap, PancakeSwap


2. Wallet

Hot  wallet: MetaMask, Trust Wallet (online, cepat, tapi rawan hacker)

Cold Wallet: Ledger, Trezor (offline, aman, tapi ribet)


3. Layer Teknologi

Layer 1: blockchain utama (Bitcoin, Ethereum, Solana)

Layer 2: solusi skalabilitas di atas Layer 1 (Polygon, Arbitrum)

Layer 0: protokol antar-blockchain (Cosmos, Polkadot)


4. DAO (Decentralized Autonomous Organization)

Organisasi tanpa bos, dikontrol lewat smart contract dan voting pemegang token













V. Jenis Aset dan Token Crypto

BTC (Bitcoin): raja crypto, alat tukar digital, penyimpan nilai

ETH (Ethereum): token utama untuk smart contract

BNB, SOL, ADA, XRP: punya fungsi dan jaringan masing-masing

Stablecoin: USDT, USDC, DAI, dll. Dipatok ke mata uang fiat seperti USD
















VI. Risiko dan Tantangan Crypto

1. Volatilitas Ekstrem

Harga bisa naik 100% dalam seminggu, lalu jatuh 80% keesokan harinya

2. Penipuan dan Rug Pull

Proyek fiktif, token sampah, “pump and dump” skema

3. Regulasi Tidak Jelas

Negara berbeda-beda:


AS: ketat

Uni Eropa: mulai jelas

Tiongkok: melarang

El Salvador: mendukung


4. Isu Energi

PoW seperti Bitcoin dikritik karena konsumsi listrik tinggi, meski banyak yang beralih ke sumber energi hijau


5. Masalah UX

Penggunaan dompet, kunci pribadi, fee gas yang tinggi—masih belum ramah bagi orang awam


VII. Dampak Sosial & Ekonomi Crypto

Positif:

Memberi akses keuangan ke daerah tanpa bank (inclusion)

Meningkatkan transparansi (karena blockchain bisa diaudit publik)

Potensi penghasilan (DeFi, staking, yield farming)


Negatif:

Spekulasi ekstrem = rugi besar

Banyak yang tertipu oleh “koin cepat kaya”

Sulit dipahami oleh masyarakat umum









VIII. Masa Depan Crypto

1. Web3

Versi internet yang dikontrol pengguna, bukan korporasi besar

Login pakai wallet, bukan email

Konten dan data jadi milik pribadi


2. CBDC (Central Bank Digital Currency)

Mata uang digital resmi dari bank sentral

Seperti crypto tapi tersentralisasi (Rupiah Digital, Digital Yuan, e-Euro)


3. Tokenisasi Aset Dunia Nyata

Properti, saham, bahkan emas bisa diperdagangkan di b

lockchain sebagai token

Memungkinkan kepemilikan parsial (fractional ownership)


4. Interoperabilitas Antar-Blockchain

Proyek seperti Polkadot dan Cosmos membuat jaringan blockchain bisa saling terhubung


Kesimpulan Umum: Perdagangan Digital – Forex & Crypto


1. Perdagangan Digital:

Perdagangan digital adalah aktivitas jual beli aset melalui platform elektronik/internet, tanpa tatap muka atau wujud fisik. Forex dan crypto merupakan bagian penting dari perdagangan digital, namun memiliki karakteristik yang berbeda.


2. Forex (Foreign Exchange):

Asal Usul: Berawal dari sistem keuangan dunia pasca-Perang Dunia II (Bretton Woods), berkembang menjadi pasar global mata uang.

Cara Kerja: Perdagangan pasangan mata uang (contoh: EUR/USD) secara OTC (over-the-counter) melalui broker atau bank.

Pelaku: Bank sentral, bank komersial, korporasi, spekulan, dan retail trader.

Mekanisme Pasar: Dipengaruhi oleh suku bunga, data ekonomi, geopolitik, dan kebijakan moneter.

Mata Uang: USD, EUR, JPY, GBP, dll.

Dampak: Penggerak utama ekonomi global, sangat likuid, namun rawan manipulasi bank besar.


3. Crypto (Cryptocurrency):

Asal Usul: Lahir dari keinginan akan sistem keuangan alternatif setelah krisis global 2008. Dimulai oleh Bitcoin.

Cara Kerja: Menggunakan teknologi blockchain dan kriptografi untuk mencatat, mengamankan, dan memverifikasi transaksi secara desentralisasi.

Pelaku: Developer, miner/validator, investor retail dan institusi, exchange, pemerintah.

Jenis Aset: Coin (BTC, ETH), token, NFT, stablecoin, governance/utility token.

Mekanisme Pasar: Bergerak berdasarkan supply-demand, sentimen, teknologi, adopsi, dan regulasi.

Mata Uang: BTC, ETH, BNB, USDT, dan ribuan lainnya.

Dampak: Mendorong inovasi (DeFi, Web3, NFT), membuka akses keuangan global, tapi juga berisiko tinggi, rawan spekulasi dan scam.


*~=============================~*


Daftarkan akun trading Forex dan investasi Crypto yang terpercaya.


Investasi crypto : https://www.binance.info/activity/referral-entry/CPA?ref=CPA_00TSDY0TPU


Trading Forex : https://one.exnesstrack.org/a/qkxtggxapy


Butuh bantuan? 

WhatsApp nomor: 087781664895(Assraaf)


📈Link yang kami berikan merupakan link untuk membuat akun trading forex dan investasi crypto yang paling di percaya di dunia, kami juga memakai link tersebut untuk melakukan perdagangan. Daftarkan sekarang📈

Lebih Volatilitas Forex Atau Crypto?

  Crypto umumnya jauh lebih volatil daripada  forex . Volatilitas artinya seberapa besar dan cepat harga bergerak dalam waktu tertentu. Sem...