Selasa, 20 Mei 2025

Bagaimana Cara Pasar Bergerak?

 









A. Apa yang menyebabkan pasar/market bergerak?


Cara pasar atau market bergerak—baik itu di forex, crypto, saham, atau komoditas—ditentukan oleh hukum dasar ekonomi: penawaran (supply) dan permintaan (demand). Tapi di balik itu ada banyak faktor yang saling berkaitan dan membentuk pergerakan harga. Berikut penjelasan lengkap dan sistematisnya:



1. Hukum Supply & Demand


Permintaan (Demand): Jika banyak orang ingin membeli (buy), harga naik.

Penawaran (Supply): Jika banyak orang ingin menjual (sell), harga turun.


Contoh:

Jika banyak trader percaya USD akan naik karena data ekonomi bagus, mereka akan membeli USD. Akibatnya, permintaan naik, harga USD menguat terhadap mata uang lain.









2. Siapa yang Menggerakkan Pasar?


a. Retail Trader (Trader kecil)

Seperti trader individu. Pengaruhnya kecil, tapi banyak secara jumlah.


b. Institusi Besar (Big Player)

Bank sentral, hedge fund, institusi keuangan besar.

Mereka bisa menggerakkan harga dalam skala besar karena volume transaksinya tinggi.


c. Market Maker & Liquidity Provider

Penyedia likuiditas agar selalu ada pembeli dan penjual.

Mereka ikut mengatur order book agar pasar tetap jalan.


3. Jenis Order yang Menggerakkan Harga


Market Order: Eksekusi langsung pada harga terbaik. Menggerakkan harga secara langsung.


Limit Order: Menunggu harga menyentuh titik tertentu. Menciptakan "level support & resistance".


Stop Order: Menjadi market order saat harga menyentuh level tertentu (digunakan untuk entry otomatis).










4. Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Pasar


a. Fundamental (Berita & Data Ekonomi)


Contoh: NFP, CPI, FOMC untuk forex; berita regulasi atau adopsi teknologi untuk crypto.

Mengubah ekspektasi pelaku pasar → memicu perubahan demand/supply.


b. Sentimen Pasar


Suasana psikologis pelaku pasar: takut (fear) atau serakah (greed).

Bisa dipengaruhi oleh rumor, media, atau aksi investor besar.


c. Teknikal (Chart & Pola Harga)


Banyak trader menganalisis grafik untuk entry/exit.

Jika banyak orang melihat support/resistance yang sama, harga bisa bereaksi karena mereka mengambil posisi di area itu.


d. Likuiditas dan Volume


Semakin besar volume transaksi di satu harga, semakin kuat level tersebut.

Di pasar dengan likuiditas rendah, harga bisa bergerak liar.


5. Proses Dinamis Market Bergerak


1. Trader melihat berita CPI AS naik → artinya inflasi tinggi. (Dan banyak pair atau pasangan mata uang yang akan naik tinggi)


2. Ekspektasi: The Fed mungkin naikan suku bunga → USD akan menguat. (Banyak pair atau pasangan mata uang yang akan turun sementara untuk USD akan menguat).


3. Trader dan institusi beli USD → permintaan naik.

(Akan terjadi dorongan harga yang signifikan, menyebabkan banyak liquiditas para trader retail yang terkena dan akhirnya kerugian akan mengenai para trader kecil ini).


4. Harga USD/JPY, EUR/USD dll mulai bergerak tajam. (Sementara USD melemah, maka pasangan pair lain akan menguat).


5. Trader retail ikut masuk (FOMO) → dorongan harga tambah kuat. (Dorongan dari retail yang fomo menyebabkan harga terdorong cukup kuat yang bahkan hampir sama seperti 1 instusi melakukan pembelian atau open posisi)


6. Setelah overbought → trader ambil profit → harga terkoreksi. (Setelah harga mencapai harga tertinggi, akan banyak sekali institusi, perusahaan besar, big bank yang akan melakukan selling price yang pada akhirnya dorongan sell tersebut membuat retail tak sanggup mendorong harga dan pada akhirnya harga akan turun).


Contoh Sederhana:


> Misalnya:

Data NFP Amerika keluar lebih baik dari perkiraan.

Artinya ekonomi AS kuat → kemungkinan suku bunga naik → USD dianggap menarik.

Trader beli USD terhadap EUR → EUR/USD turun.


Sumber  : From all the information 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang sopan dan santun

Lebih Volatilitas Forex Atau Crypto?

  Crypto umumnya jauh lebih volatil daripada  forex . Volatilitas artinya seberapa besar dan cepat harga bergerak dalam waktu tertentu. Sem...